Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya  dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan  bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah  sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara  Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka  tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan  menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola  kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun  waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
Kekhuatiran Para Malaikat.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya  menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah  menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka  dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan  tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami! Buat apa  Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu  bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa  henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi  itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh  berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di  dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang  Tuhan ciptakan itu."
Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui  hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan  meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai  penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah s.w.t. melarang  hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat, kering dan  lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh  ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna
Iblis Membangkang.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang  lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk  Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan  tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.  Iblis merasa dirinya lebih  mulia,l ebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur  api, sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya  menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti  para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu  yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan  aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang  diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan  mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang  akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai  penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya  mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan  kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia  sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian  jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab  terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan  mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka  meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak  mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya  melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur  dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi  neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan  hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki  aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau  menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."
Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan  menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa  bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam  semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat  seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa  lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama  benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka  dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan  tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah  Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada  para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada  mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit  dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk  mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan  melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita  para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang  disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa  sudah berada di sampingnya. ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan  siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"
Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan  oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi.
"Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi  keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."
Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di  syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan  makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan  sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun  letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan  buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang  yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan  berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah  kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."
Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat  bangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam  yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir  dari singgahsana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya  kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan  bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi  nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala  cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam  dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada  mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan  buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan  menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah pujukannya  dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya  dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah pujukan yang halus itu oleh  Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku  mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku  telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah  terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan  dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah  menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena  pujukan Iblis. Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang  yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran  yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan  rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus  menjadi mangsa pujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan  selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha  agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan  itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi  tipu daya dan pujukan Iblis yang terlaknat itu.  Harapan untuk tinggal terus di  syurga telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah, hidup  kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan  kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa  redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk  selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang  tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang  telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk  dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan  Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama  manusia itu.  Berfirmanlah Allah kepada mereka: "Turunlah kamu ke bumi sebagian  daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan  hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan  dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang  kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan  dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya  berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan  berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu  menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan  tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu  Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan  rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih  sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan  kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah  Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25
Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan  Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai  oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah  dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan  manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka  seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah  menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat,  bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan  kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya  seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam  yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan  yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang  lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon  terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya,  sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang  dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa  tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia  sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat  allah dan maghfirah-Nya dapat mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya  kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran  bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah  Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang  malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat  yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan  kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah  kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan  oleh Allah s.w.t.
0 komentar:
Posting Komentar